Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Dari Literasi untuk Garut Lebih Baik Lagi

Gambar
  ( https://www.google.com/search?q )           Berbicara masalah literasi mungkin semua orang sudah paham mengenai maksud dari kata tersebut. Meskipun literasi memiliki pengertian yang luas, tapi jika kita tarik sederhananya literasi bisa dikatakan sebagai kemampuan manusia yang erat kaitannya dengan kebiasaan membaca, memahami, menulis hingga melakukan kreativitas. Literasi sendiri merupakan penunjang manusia dalam menjalani kehidupannya. Misalnya saja tanpa adanya kemampuan dalam membaca dapat dipastikan orang tersebut akan mengalami ketertinggalan informasi. Jika demikian, tentu seseorang yang terbiasa dengan budaya membaca akan memiliki tingkat pengetahuan dan wawasan yang begitu luas dibanding dengan orang lain. Artinya, literasi ini sangat berperan dalam membentuk wawasan, pengetahuan serta kepribadian seseorang. Tetapi literasi di sini tidak hanya kebiasaan membaca, berikut juga memahaminya. Budaya literasi dapat membentuk manusia yang –setelah memahami- ia dapat mengamalkan se

Teman itu 'Simbiosis Mutualisme' bukan 'Simbiosis Parasitisme'

Gambar
  ( https://www.google.com/search?q )                     Pada hakikatnya di samping sebagai makhluk individu, manusia juga dikategorikan ke dalam makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentu dalam hal ini manusia tidak dapat hidup seorang diri atau mengisolasi diri. Artinya, dalam setiap upaya untuk menjalani kehidupannya selalu melibatkan hubungan dengan manusia lainnya. Seperti misalnya manusia membentuk sebuah lingkar pertemanan atau persahabatan, di dalam pertemanan tersebut manusia selalu melakukan hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya. Melakukan kerja sama, berbagi ataupun hal yang lain, sehingga stabilitas serta keberlangsungan suatu pertemanan bisa bertahan dengan waktu yang relatif lama. Hal inilah yang menjadi dasar manusia dikategorikan sebagai makhluk sosial.             Sebuah pertemanan mengisyaratkan sebuah hubungan antar manusia atau individu yang cenderung ‘saling’, baik itu saling mengerti, memahami, memberikan support dan lain sebagainya. Simbiosis

Tekanan Hidup; Sebuah Pijakan untuk Arah ke Depan

Gambar
  (Doc; https://www.google.com/search?q )                Berbicara tekanan dalam hidup, bisa dikatakan semua orang pasti memilikinya terkecuali mungkin orang yang tidak normal atau dalam artian mengalami gangguan kejiwaan (gila) . Cuman meskipun setiap orang memilikinya, pasti tekanan hidup yang dialami berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya saja bisa tekanan karena orang tua, tekanan karena skill yang dimiliki, tekanan dalam sebuah pekerjaan atau bahkan tekanan dari lingkungan tempat di mana ia tinggal. Semua orang pasti berusaha mengatasi tekanan hidup yang dialaminya, karena jika tidak mampu mengatasi hal tersebut besar kemungkinan ia akan mengalami stres yang berlebihan sehingga bisa berujung pada terjadinya gangguan kejiwaan. Maka dari itu, setiap diri kita diharapkan untuk mampu memanage agar bagaimana caranya sebuah tekanan dalam hidup bisa diatasi serta bisa menjadikannya sebuah pijakan untuk menjadi lebih baik dan maju lagi kedepannya.             Ya, sem

Tak Masalah Tidak Berbakat selagi Kita Sanggup 'Berkeringat'.

Gambar
  (Foto; https://www.google.com/search?q )                Orang-orang selalu menilai dan berkata bahwa si A memiliki bakat di bidang tertentu, sementara si B memiliki bakat di bidang yang lainnya. Lalu pertanyaannya apa sih bakat itu? Bakat bisa dikatakan sebagai suatu potensi yang melekat pada diri seseorang, artinya bakat ini dibawa sejak lahir. Bakat selalu dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan mudah dan singkat tanpa perlu melaksanakan pelatihan yang memakan waktu lama, sesuai dengan penjelasan yang saya ambil dari salah satu artikel bahwa bakat merupakan kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek tetapi dengan hasil yang memuaskan atau maksimal. [1] Berkaitan dengan bakat, misalnya sering kita temui orang-orang yang mengatakan ketika individu atau temannya sangat sulit dan tidak mampu mengerjakan suatu pekerjaan otomatis akan dicap sebagai seseorang yang tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut. Berbeda dengan

Indah Ramadhan; Membersamai dan Dibersamai Keluarga

Gambar
(Doc; www.google.com)                Dalam menyambut bulan suci yang penuh keberkahan ini tiada lain nikmat yang paling berharga dan patut kita syukuri adalah bisa melaksanakannya dengan keluarga. Mungkin pada dasarnya semua orang sepakat bahwa hal tersebut merupakan nikmat yang luar biasa. Termasuk diri saya sendiri, begitu senang dan bahagianya masih bisa menyambut kedatangan sekaligus keberlangsungan bulan suci Ramadhan di tahun 2021 ini dengan keluarga yang masih utuh, setelah dua tahun sebelumnya saya tidak bisa di rumah bersama keluarga karena alasan sekolah, tetapi bulan Ramadhan di tahun ini semoga seperti tahun kemarin bisa membersamai dan dibersamai keluarga sampai hari raya Idul Fitri tiba.             Tadi saya katakan masih utuh, dalam arti semua anggota keluarga masih diberi kesehatan serta umur yang panjang sehingga bisa sama-sama menyambutnya. Meskipun tahun ini kami tidak dibersamai oleh seorang kaka yang setelah satu bulan kebelakang menikah dan mengikuti suaminya