Jangan Sampai Kesaktian Menjadi Kesakitan
(Doc.: Google.com)
Tanggal
1 Oktober merupakan tanggal ditetapkannya Hari Kesaktian
Pancasila. Setiap tahun masyarakat Indonesia selalu
menyambut dan memperingatinya, tidak terkecuali pada tanggal 1 Oktober tahun 2023.
Berbagai elemen masyarakat –dari golongan atas sampai golongan bawah, dari kota
sampai desa- selalu menyambut baik tanggal tersebut. Hal ini ditandai dengan
ramainya poster atau flyer, bahkan juga twibbonize
yang meneriakan Hari Kesaktian Pancasila.
Jika kita melihat
ke bekakang, ketetapan hari kesaktian ini bukanlah tanpa sebab. Artinya, terdapat
peristiwa yang menjadi latarbelakang ditetapkannya hari
kesaktian pancasila. Pasca-kemerdekaan, Indonesia telah mengalami berbagai
benturan yang salah satu tujuannya ialah sebuah upaya untuk
memecah belah keutuhan bangsa –gerakan separatisme maupun pemberontakan.
Kegagalan demi kegagalan berbagai upaya tersebut, menjadi salah satu dasar
keyakinan untuk menetapkan bahwa pancasila adalah sakti. Eksistensinya mampu dan berhasil
mengcounter berbagai upaya pelemahan serta
pemecahan keutuhan bangsa Indonesia. Hal
inilah yang menjadi salah satu dasar dari penyematan kata ‘kesaktian’ pada pancasila.
Tetapi, terlepas
dari apakah pancasila benar-benar sakti atau tidak, sejatinya kita sebagai
warga Negara Indonesia harus mampu mengakui dan mengupayakan agar pancasila
ini benar-benar sakti dalam mengawal keutuhan Negara ke depan.
Eksistensi pancasila harus benar-benar kita pertimbangkan. Jangan sampai
kesaktian pancasila justru berubah menjadi kesakitan pancasila
dikarenakan ulah kita sebagai warga Negara yang tidak mampu menginternalisasi
serta mengaplikasikan butir pancasila, termasuk nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Saktinya pancasila
berbanding lurus dengan perilaku masyarakatnya
yang tidak bertolak belakang dengan keberadaannya. Sakti atau sakitnya pancasila
ke depan, kitalah yang menentukan. Manakala pancasila
telah sirna sejak dalam pikiran dan perbuatan,
sejak saat itu pula sebuah kesaktian akan berubah menjadi kesakitan. Sakti atau
sakitnya pancasila tentu memiliki dampak yang jauh berbeda di tengah
kehidupan masyarakat. Kesaktiannya mampu memberikan satu kekuatan besar bagi
bangsa Indonesia untuk hidup di atas dan untuk semua golongan –perbedaan
bahasa, budaya bahkan agama.
Lain hal dengan
kesakitan pancasila yang akan memecah keutuhan bangsa Indonesia.
Bisa saja hal ini menyebabkan berbagai persoalan bangsa yang telah lama
terkubur, atau bahkan persoalan yang benar-benar baru akan segera muncul. Sebut
saja misalnya isu hoax, dehumanisasi, intoleransi, terlebih korupsi yang
selalu menjadi budaya menakutkan bagi bangsa Indonesia.
Bahkan sampai saat ini masih banyak golongan yang menganggap pancasila
tidak sesuai dan berusaha untuk menggantinya. Hal tersebut tentu disebabkan oleh kegagalan dalam memahami eksistensi pancasila,
di samping pengaruh berbagai ideologi transnasional.
Berbagai persoalan
tersebut harus kita waspadai demi menjaga stabilitas kehidupan bersama. Pancasila
mampu mengatasinya, jika semua individu menjalankan nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya. Sebab, jika kita lihat dari sila ke sila, semua poin yang ada
dalam pancasila mengarah pada tertib sosial atau keteraturan sosial. Tetapi
masalahnya, sejauh mana kita menjadikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai sebuah pijakan dalam berbangsa dan bernegara. Sejauh mana kita memahami
berikut mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita bisa
menghindarkan diri dari segala macam tindakan perngkhianatan terhadap pancasila
yang dampaknya dapat merusak dan memecah keutuhan bangsa ke depan.
Meminjam istilah
Durkheim, pancasila seharusnya menjadi fakta sosial yang mengikat individu atau
warga negara di dalamnya. Fakta sosial ini merupakan sesuatu yang berada di
luar individu yang mengatur bagaimana berpikir, bertindak dan merasa. Artinya,
ketika pancasila diakui sebagai fakta sosial, segala hal yang dilakukan oleh
warga negara tidak akan jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
tersebut. Wallahu’alam.
Dengan selalu
memperingati Hari Kesaktian Pancasila, semoga semakin menambah keyakinan kita
akan luar biasanya kekuatan yang ada dalam pancasila.
Jangan sampai kita menjadi bagian yang hanya meneriakan kesaktian pancasila
tanpa berusaha menjadikannya sebagai cerminan serta pijakan dalam sebuah
tindakan. Selamat Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2023. Pancasila
sakti, abadi hari ini sampai nanti.
Komentar
Posting Komentar