Pesona dan Legenda Curug Sanghyang Taraje
Siapa yang tak mengenal ari terjun yang satu ini. Sebuah air terjun dengan nama sanghyang taraje, yang terletak di daerah
Garut, tepatnya di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan. Air terjun ini merupakan salah satu destinasi wisata, dan sering
kali di datangi pengunjung dari berbagai daerah, utamanya oleh mereka para
kaula muda. Dan, bagi kalian yang memiliki hobi berwisata alam, air terjun ini cocok masuk dalam daftar yang harus dikunjungi.
Untuk sampai ke
lokasi tujuan, dari kota garut bisa di tempuh sekitar 2 jam perjalanan.
Sementara, kami menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 3 jam, karena kebetulan
keberangkatan kami dari kecamatan malangbong (sebuah daerah yang berada di
ujung sisi utara kabupaten garut). Lumayan jauh, ya. Tapi tidak masalah, karena
lamanya perjalanan terbayar oleh keindahan dan kesejukan air terjun sanghyang
taraje. Udara yang sejuk dan keindahan air terjunnya mampu memikat para
pengunjung untuk duduk serta menikmatinya.
Karena lokasi yang
tidak berada di pusat kota, pengunjung akan sedikit kesulitan untuk menemukan
angkutan umum. Jadi, bagi kalian yang berniat untuk mengunjunginya lebih baik menggunakan
kendaraan pribadi, baik itu roda dua maupun roda empat (saya saranin sih roda
dua). Itu pun perlu kendaraan yang prima, dari mulai tenaga sampai kondisi rem
kendaraan. Karena meskipun aksesnya cukup bagus, medan yang akan dilalui
lumayan menantang. Jalan yang berkelok dan menurun dapat membuat jantung
berdegup lebih kencang. Maka, kesiapan kendaraan perlu menjadi perhatian agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Berbicara biaya masuk,
pengunjung hanya mengeluarkan uang Rp. 10.000 untuk membeli tiket. Sementara
untuk biaya parkir, khususnya kendaraan roda dua hanya Rp. 5.000 perkendaraan.
Jadi, dengan modal biaya sebesar Rp. 15.000 pengunjung sudah bisa menikmati air
terjun sanghyang taraje ini. Biaya yang cukup terjangkau, bukan?
Sebenarnya, bukan
hanya air terjun yang bisa dinikmati oleh pengunjung, tetapi berikut dengan
fasilitas kolam renang yang telah disediakan. Sayangnya ketika kami sampai di
sana, tepatnya pada hari selasa 4 Januari 2022, kolam renang dan fasilitas
lainnya tidak cukup terawat. Sehingga kami pun hanya menikmati air terjun
sanghyang taraje. Mudah-mudahan kedepannya, fasilitas atau tempat yang berada
di sekitar air terjun bisa diperbaiki dan ditingkatkan kembali, agar pengunjung
bisa menikmati fasilitas yang tersedia di samping menikmati ari terjun
sanghyang taraje.
Terlepas dari hal
di atas, rasa penasaran tiba-tiba muncul terhadap penamaan air terjun tersebut.
Mendengar kata ‘sanghyang’, pikiran tertuju kepada hal-hal yang berbau mistis. Dari
rasa penasaran tersebut kami bertanya ke beberapa orang terutama salah satu
pemilik warung yang berada di sana. Sayangnya, tidak ada penjelasan yang
didapat mengenai asal-usul penamaan air terjun sanghyang taraje ini. Akhirnya memutuskan
untuk membaca beberapa artikel yang tersedia di internet.
Meskipun tidak
menemukan asal-usul penamaannya, ternyata air terjun sanghyang taraje ini di
selimuti beberapa legenda yang dipercayai oleh masyarakat sekitar. Pertama,
konon masyarakat sekitar percaya bahwa air terjun tersebut merupakan tangga para
dewa untuk menuju kahyangan. Kedua, air terjun tersebut dipercaya memiliki
kaitan dengan legenda Sangkuriang. Konon, sangkuriang melewati air terjun sanghyang
taraje ketika hendak mengambil bintang untuk dayang sumbi. Itulah setidaknya
beberapa legenda yang menyelimuti air terjun sanghyang taraje, walau pun pada
akhirnya kita semua tidak tahu akan kebenaran hal tersebut. Tetapi benar atau tidaknya,
cerita rakyat selalui unik, asik, lagi menggelitik. Wallahua’lam.
Referensi;
Curug Sanghyang Taraje dalam
Wikipedia, diakses 5 Januari 2022 dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Curug_Sanghyang_Taraje
Komentar
Posting Komentar