Kebersihan ialah Keindahan || myopinion
KEBERSIHAN IALAH KEINDAHAN
Isu lingkungan nampaknya telah menjadi isu global, salah satu hal yang
menjadi sorotan adalah kepekaan masyarakat terhadap keadaan lingkungan sekitarnya. Hal ini menjadi permasalahan di berbagai Negara tak terkecuali di indonesia sendiri.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah sebagai langkah untuk menyadarkan masyarakat agar
meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan, namun kenyataan yang ada di lapangan nampaknya sangat jauh
dari harapan. Hal ini terbukti dengan masih ditemukannya selokan atau pembuangan air
yang tersendat, sampah tergeletak di mana-mana bagaikan jamur di musim hujan dan masih banyak lagi permasalahan lingkungan lainnya.
Padahal dalam kalender nasionalpun ada satu hari yang merupakan Hari Peduli Sampah Nasional yaitu bertepatan pada tanggal 21 Februari[1],
dan dengan adanya tanggal tersebut merupakan bentuk stimulus terhadap
masyarakat agar mampu menjaga kebersihan serta meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungan guna terciptanya lingkungan yang sehat, bersih dan terawat.
Berkaitan dengan
hal tersebut, penulis bersama komunitas Taman Baca sangat prihatin dan miris
terhadap keadaan lingkungan yang sering kali kita amati bersama, salah satunya Alun-Alun Malangbong
sebagai sentral atau pusat kota dari Kecamatan Malangbong itu sendiri. Sangat disayangkan dengan keberadaan berbagai
sampah dari mulai organik, anorganik sampai bekas “komik” tercecer di
lokasi tersebut, entah itu ulah siapa yang pastinya ulah dari pada masyarakat
yang berkegiatan di lokasi tersebut, hal tersebut jangan dijadikan ajang untuk saling lempar atas kesalahan yang bahkan sangat mungkin kita lakukan juga. Ramainya sampah di lokasi tersebut
tergambar jelas seperti tidak adanya tindakan dari pada masyarakat setempat
khususnya lembaga yang memang fokus pada isu lingkungan atau isu kebersihan seperti
lembaga kebersihan ataupun lembaga lainnya. Padahal, jika mengingat sejarah Kabupaten Garut, bahwasanya garut dahulu pernah dijuluki sebagai Kota Intan yang merupakan kepanjangan dari Indah, Tertib, Aman dan Nyaman, hal ini seharusnya
menjadikan satu spirit kepada masyarakat kecamatan malangbong sebagai salah satu wilayah yang termasuk kedalam wilayah Garut sebagai Kota Intan. Tentunya sangat berbanding terbalik dan sangat
tercoreng apabila kondisi sekarang jauh dari nama julukan yang dahulu pernah
disematkan kepada kota garut sendiri, jangan hanya slogan-slogan yang diperkuat
tapi tidak menjadi pantulan kenyataan di masyarakat.
Berbicara tanggung
jawab memang merupakan tanggung jawab bersama, akan tetapi tanpa kesadaran akan
pentingnya lingkungan yang bersih serta sadar akan bahaya dari lingkungan yang
kotor akan sangat sulit bagi terwujudnya kebersihan sebagai bentuk keindahan.
Karena mau tidak mau peran serta masyarakatlah yang sangat penting dalam
mewujudkan hal tersebut, kebersihan yang mewujud sebagai keindahan dan tidak bisa jika hanya mengandalkan lembaga yang fokus pada
kebersihan. Perlunya kerja sama antara berbagai elemen untuk menyadarkan
masyarakat agar ketika berada di manapun dan berkegiatan apapun bekas makanan
ataupun hal lainnya tidak dibuang secara sembarangan, guna mewujudkan lingkungan
yang sehat dan bersih. Jangan sampai setelah adanya kejadian yang merugikan
baru perilaku kita tersadarkan, seperti misal setelah terjadinya banjir barulah
kita mau menjaga kebersihan. Karena dalam hadist, khususnya bagi pemeluk agama
islam telah dijelaskan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman, artinya menjaga
kebersihan merupakan salah satu tugas wajib bagi seorang mukmin yang beriman.
Di samping itu, terdapat pula dalam Al Quran Q.S Al Muddatsir ayat 4[2]
yang artinya “dan Pakaianmu Bersihkanlah”, artinya islam sangat
menyoroti perihal kebersihan dari mulai hal kecil seperti pakaian yang sering
kita kenakan, apalagi menyangkut hal yang besar seperti lingkungan. Karena
dengan lingkungan kita bersih, kehidupan kita akan sehat serta terhindar dari berbagai
macam hal yang dapat merugikan kita sendiri.
Maka dari itu,
balik lagi kepada persoalan awal, pemerintah setempat seharusnya memberikan
tindakan lebih ketat lagi bagi pemakai lahan guna menjaga kebersihan serta
keindahan alun-alun sebagai sentral dari kecamatan malangbong agar nantinya
tidak menjadi boomerang terhadap masyarakat. Pemerintah dan masyarakat harus
benar-benar peka terhadap permasalahan sampah, sehingga nantinya di samping menarik
sampah yang berserakan juga mampu mengelolanya dengan baik. Karena dengan
pengelolaan, sampah apapun dapat menjadi suatu barang atau komoditas yang
memiliki daya jual tersendiri, baik itu dari sampah organik maupun sampah
anorganik, salah satunya yang sedang digembor-gemborkan dari sampah anorganik
seperti plastik ada yang disebut dengan ecobrick. Berarti kuncinya bukan
pada “tugas siapa? Dan kenapa?” Melainkan apa dan bagaimana upaya kita dalam
menangani hal tersebut, sehingga nantinya secara bersama-sama mampu membangun
lingkungan yang bersih serta tidak tercemar. Lebih tepatnya keindahan dari
tempat-tempat yang kita rawat khususnya yang penulis soroti yaitu Alun-Alun
Malangbong akan muncul dengan sendirinya, sehingga lokasi yang menjadi sentral
tersebut menjadi satu lokasi sebagai wajah bahwa seluruh tempat yang berada di
kecamatan malangbong dipastikan indah, bersih dan nyaman. Aamiin.
“..bersihkan Hati, bersihkan Pikiran ..bersihkan Lingkungan..”-.
Mantap
BalasHapusMantap kaka
BalasHapusIya kaka
HapusLanjutkan boy
BalasHapus